80% Persen Warga Singapura Sudah Divaksin, Tapi Kasus Corona Masih Tinggi

Seorang pekerja medis menyiapkan jarum suntik di pusat vaksinasi COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERSKasus harian corona di Singapura kembali memecahkan rekor pada Rabu (27/10). Pada hari itu tercatat ada tambahan 5.324 kasus positif baru per hari dan ada 10 kematian akibat COVID-19.Dikutip dari Reuters, Kamis (28/10), jumlah ini merupakan angka tertinggi sejak awal pandemi COVID-19. Padahal 80 persen populasi mereka sudah menerima vaksin COVID-19.Kasus harian COVID-19 di Singapura sebelumnya mencapai rekor tertinggi pada 19 Oktober 2021 dengan tambahan 3.994 kasus.Lonjakan kasus COVID-19 di Singapura terjadi setelah pemerintah melakukan pelonggaran pembatasan. Akibat meningkatnya jumlah kasus kini pemerintah mulai menghentikan pelonggaran tahap selanjutnya.Singapura telah memperpanjang pembatasan sosialnya mulai dari minggu lalu untuk menahan penyebaran COVID-19 selama sekitar satu bulan untuk mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan.Salah satu wisatawan berkunjung ke Merlion Park di Singapura setelah penetapan status level oranye. Foto: REUTERS/Feline LimSebelumnya, Pemerintah Singapura mengumumkan pelonggaran prosedur kedatangan dan transit bagi pelancong atau pelaku perjalanan asing.Diberitakan The Straits Times, Kemenkes Singapura menyebut aturan yang mulai berlaku pada Rabu (27/10) ini, termasuk pelonggaran langkah-langkah bagi pelancong dari negara tetangga, Malaysia dan Indonesia.Pelancong dari Malaysia, Indonesia, Kamboja, Mesir, Hongaria, Israel, Malaysia, Qatar, Seychelles, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab (UEA) dan Vietnam, ditempatkan di bawah tindakan Kategori III.Semua pelancong dari negara-negara Kategori II, III dan IV tidak perlu lagi menjalani tes PCR saat kedatangan, hanya akan menjalani tes PCR saat selesai menjalani karantina atau yang disebut stay-home notice (SHN) 10 hari.Kemudian, khusus pelancong dari negara Kategori III mulai Rabu bisa menjalani SHN 10 hari di tempat tinggal atau akomodasi yang telah mereka siapkan, terlepas dari status vaksinasi dan riwayat perjalanan. Namun mereka saat ini harus mengajukan permohonan untuk itu.Kebijakan ini diambil Singapura untuk menyesuaikan langkah-langkah perbatasan dalam menanggapi situasi global pandemi COVID-19. Menkes Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan, situasi di negara-negara ini telah stabil untuk beberapa waktu.”Tidak perlu lagi ada aturan ketat yang mencegah pelancong dari negara-negara ini mendarat di sini,” jelasnya dalam konferensi virtual, Sabtu (23/10).Ong menjelaskan Singapura membutuhkan kontrol perbatasan yang ketat saat memiliki sangat sedikit kasus karena diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar lewat perbatasan.Namun Ong memastikan situasi sekarang telah berubah. Menurutnya, usai gelombang COVID-19 besar selama berbulan-bulan, situasi di banyak negara telah stabil.”Jadi kita bisa membuka jalur perjalanan dengan negara-negara ini dengan aman,” kata Ong.Dia juga memastikan pihaknya sudah membuat langkah-langkah ketat bagi keamanan Singapura. Seperti mewajibkan para pelaku perjalanan menjalani pemeriksaan ketika mereka datang.”Inilah sebabnya mengapa angka infeksi impor Singapura tetap rendah,” pungkasnya.

e catalog beritainews

Pos terkait