BERITAINEWS, Makassar – Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Athirah Bukit Baruga melakukan terobosan dalam mengontrol keterlambatan siswa di sekolah yang terletak di sektor Manggal tersebut. Terobosan tersebut dengan menggunakan absensi digital berbasis website.
Wakil Kepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga Bidang Kesiswaan Sabaruddin mengatakan untuk tahun pelajaran ini memulai menggunakan absensi keterlambatan digital.
“Tujuan adanya absensi digital keterlambatan ini untuk mempermudah pendataan bagi siswa yang terlambat, dicatat secara sistem untuk ditindaklanjuti ataupun diinformasikan kepada bagian-bagian yang terkait, karena ketika data sudah dimasukkan, beberapa pihak bisa langsung mengakses, misalnya dari BK, dari guru jaga, kemudian dari wali kelas,” ungkapnya, Kamis (1/2/2024).
Lebih lanjut, Alumnus Kairo Mesir tersebut menjelaskan program absensi digital keterlambatan ini tidak terlepas dari kinerja nyata ahli teknologi di SMA Islam Athirah Bukit Baruga.
“Di bawah tangan kerja nyata dari guru ahli teknologi di sekolah kita berkoordinasi untuk dibuatkan program berbasis website untuk mengontrol keterlambatan siswa,” Jelasnya.
Selain itu, dia mengungkapkan pengoperasian absensi digital itu sangat mudah dijalankan sehingga setiap yang piket hanya mengklik link tersebut.
“Tidak perlu menggunakan password langsung saja klik link maka langsung diarahkan ke website disitu terdapat nama nama siswa dan waktu yang real ketika ada terlambat maka siswa mencari namanya dan mengisi alasan keterlambatan nya di website tersebut serta dapat digunakan melalui berbagai perangkat,” Tuturnya.
Sementara itu, Guru jaga Musyorafah mengatakan penggunaan absensi digital ini lebih mudah dan hemat waktu. “Lebih memudahkan selain itu data terlambatan bisa lebih cepat orang tua siswa tahu dan pemantauan wali kelas itu lebih fleksibel,” Tutupnya.
Diketahui, SMA Islam Athirah Bukit Baruga adalah salah satu di sekolah Kota Makassar yang memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter islami, menguasai teknologi informasi dan bahasa asing serta memiliki jiwa entrepreneurship sehingga dapat bersaing di perguruan tinggi atau dunia kerja. (**)