BERITA iNEWS, MAKASSAR — Aksi demonstrasi yang menuntut menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) masih berlanjut hingga malam hari.
Kamis, 22 Oktober 2020, waktu yang menunjukkan sekitar pukul 23.30 Wita, beberapa titik di Kota Makassar Masih terjadi demo.
Bahkan massa yang didominasi Mahasiswa ini menutup jalan AP Pettarani, atau tepatnya jalan raya depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Mereka memblokade jalan dengan memakai batu. Batu ini dijejerkan berbaris di tengah jalan.
Tidak hanya itu, sekelompok massa juga menutup jalan Telkom atau dekat Hotel Claro dan menahan mobil truk untuk dijadikan panggung orasi.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22:30, Kabinda Sulsel melaporkan terjadi pembakaran kendaraan bermotor disertai pengrusakan kantor Partai Nasdem buntut dari aksi demo berkepanjangan. Diduga aksi mengarah ke anarkis disusupi orang orang tidak bertanggung jawab.
Melihat situasi yang masih memanas itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman langsung turun menemui pendemo.
Mengenakan pakaian kokoh putihnya dipadukan peci hitam, dirinya langsung turun menemui pendemo. Ia berjalan kaki dari arah Alauddin. Wagub Sulsel sendiri baru tiba dari kunjungan luar Provinsi.
Orang nomor dua di Pemprov Sulsel itu didampingi oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengambil inisiatif untuk mencoba meredam aksi anarkis oleh provokasi menjadi berkepanjangan dengan berbicara melalui pembesar suara kepolisian.
“Sudah sekarang tidak ada masalah lagi, sudah malam, dari pada ngotot ngototan kita, sudahi,” ucap Andi Sudirman Sulaiman sambil menenangkan para pendemo.
Wagub Andi Sudirman Sulaiman meminta pendemo tetap menjaga situasi kondusif ketika menyampaikan aspirasi.
“Saya sudah siapkan ruang untuk kawan-kawan mahasiswa sampaikan aspirasi, silahkan menyampaikakn aspirasi. Kemarin juga kita sudah ada komunikasi. Aksi lapangan begini rawan jika berlarut disusupi oknum dan merusak citra serta perjuangan adik adik. Silahkan bergeser ke arah samping gedung” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Wagub pun kemudian mempersilahkan Kapolda untuk memberi pendampingan keamanan bagi pendemo untuk membubarkan diri. Hal ini mengingat Massa masyarakat juga sudah memenuhi depan gedung Phinisi UNM geram dengan aksi penutupan jalan serta anarkis yang terjadi.
Beberapa saat kemudian jalan mulai dinormalkan dan aksi penembakan gas air mata dihentikan. (*)