Buka Festival Keraton Nusantara ke13, Gubernur Harap Jaga dan Rawat Kebhinekaan

BERITA iNEWS.COM, PALOPOGubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah secara resmi membuka acara Festival Keraton Nusantara (FKN) Ke13 yang diadakan di Kota Palopo, Senin (9/9).

“Saya memohon izin kepada kita semua, mari kita bersamasama dengan memohon ridho Allah SWT dan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim acara Festival Keraton Nusantara ke13 tahun 2019 saya nyatakan dibuka dengan resmi,” kata Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Di hadapan seluruh tamu undangan, Nurdin berharap seluruh peserta dan tamu undangan FKN diberi nikmat dan keberkahan dari Tuhan yang Maha Esa.

Nurdin berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada seluruh keluarga keraton seNusantara untuk terus menjaga dan merawat kebhinekaan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Alhamdulillah tentu kita hadir dalam rangka pembukaan festival Keraton Nusantara Ke13 Tahun 2019 di Kota Palopo,” ungkap mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.

Prof. Nurdin juga menyampaikan rasa bangga dan selamat datang kepada Sekjen FKN beserta segenap yang mulia para RajaRatu, SultanPermaisuri, serta para Pangeran dan seluruh tokohtokoh adat dari seluruh Nusantara.

“Tentu saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran di tanah Luwu. Ini murupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami masyarakat Sulawesi Selatan, karena menjadi tuan rumah FKN ke13 dan tentu ini menjadi ajang silaturahmi bagi para Raja, Sultan, Pangeran, para pemangku adat dan anggota forum silaturahmi Keraton Nusantara,” jelas mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Nurdin Abdullah menyatakan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan beserta segenap Bupati dan Wali Kota setanah Luwu mendukung kegiatan FKN.

“Karena penyelenggaraan FKN bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa kita. Sekaligus menjadi sarana penjaga dan pengerat bangsa demi tegaknya NKRI,” tuturnya.

“Melestarikan budaya bukan merupakan acara elit apalagi untuk membangkitkan feodalisme. Pelestarian budaya adalah upaya memilihara aset bangsa agar kita dapat memajukan bangsa kita dengan membangun yang lebih berbudaya, kemajuan Indonesia harus tetap mengakar kuat melalui kearifan lokal Nusantara,” jelas putra Karaeng Bantaeng ini.

Prof. Nurdin juga mengingatkan kepada semua pihak untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan. Tidak terjebak dengan perkembangan teknologi informasi.

“Terutama kita merasakan betul beberapa agendaagenda politik kita begitu mudah melakukan halhal yang dapat menghancurkan karakter semua, pembunuhan karakter, ujaran kebencian, saling memfitnah dan menyebarkan hoax,” ungkap Nurdin

“Saya kira bukan nilai seperti itu diwariskan para nenek moyang kita, leluhur kita. Dan saya yakin bukan sikap seperti itu yang ditunjukkan oleh para RajaRaja, Sultan dan para pemimpinpemimpin kerjaan Nusantara di masa lampau,” pungkasnya. (*bas)

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *