BERITAiNEWS MAKASSAR — Dinas Pendidikan Kota Makassar bakal mengevaluasi proses sistem penerimaan siswa baru untuk Sekolah Dasar (SD)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, angkat bicara terkait tidak terpenuhinya kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SD dan SMP jalur Zonasi.
“Untuk SD, memang ada sekolah yang bahkan tidak sampai satu kelas terisi. Kami akan mengevaluasi setelah proses non-zonasi selesai untuk mengetahui kuota yang tidak terisi,” jelas Muhyiddin, Senin 08 Juli 2024.
Muhyiddin menjelaskan bahwa penyebab utama kekosongan kuota di SD adalah adanya madrasah yang juga menerima siswa baru.
“Di Makassar, pendidikan dasar tidak hanya di bawah Pemerintah Kota tetapi juga di bawah Kementerian Agama dengan madrasah yang setara dengan SD. Ini menyebabkan beberapa kuota di sekolah dasar negeri tidak terisi,” ujar Muhyiddin.
Meskipun demikian, Muhyiddin meyakinkan bahwa tidak ada anak di Makassar yang tidak mendapatkan pendidikan dasar.
“Kami mendorong orang tua agar semua anak bisa bersekolah, baik di SD negeri maupun madrasah i’tidaiyah yang tersebar di setiap kecamatan.”
Menurut Muhyiddin, salah satu tantangan utama dalam PPDB SMP adalah keinginan orang tua yang sering kali menginginkan sekolah tertentu meskipun bukan yang terdekat.
“Masih ada orang tua yang menginginkan sekolah yang lebih jauh meskipun ada sekolah yang lebih dekat. Hal ini menyebabkan anak tidak diterima karena prioritas diberikan kepada yang terdekat,” jelasnya.
Muhyiddin menekankan akan melihat proses pendaftaran baik zonasi maupun non-zonasi yang telah dibuka hingga 5 juli kemarin. Ia menyebut, pada hasil akhir nantinya dipastikan seluruh siswa akan bersekilah.
“Setelah proses pendaftaran selesai, kita akan melakukan pemenuhan kuota untuk mengisi tempat yang kosong dan memastikan semua anak diterima.” katanya.
Ia menyebut, pemerintah Kota Makassar akan terus memantau dan mengevaluasi proses PPDB untuk memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan.
“Begitu pengumuman sudah keluar, kami akan memprediksi berapa anak yang belum diterima dan berapa kuota yang belum terisi untuk melakukan pemenuhan kuota,” tutup Muhyiddin.
Diketahui, Berdasarkan pengumuman PPDB jalur zonasi pada Sabtu (29/06) kemarin hanya 11.993 pendaftar SD yang lulus dari 13.245 pelamar. Sementara kuota yang disiapkan untuk jalur ini mencapai 14.259. Artinya, masih ada 2.265 yang lowong.
Begitu juga pada jenjang SMP, dari 9.085 kuota, hanya 8.592 yang lulus. Artinya, masih kurang 493 orang. Padahal jumlah pendaftar mencapai 12.543. Angka itu melebihi kuota yang disiapkan.
Diketahui, setelah pengumuman jalur zonasi pada tingkat SD-SMP, jalur penerimaan non zonasi sudah terbuka hingga 5 juli kemarin. Berdasar pengumuman yang rilis pada Sabtu (06/07) kemarin, lagi-lagi PPDB non zonasi tidak memenuhi jumlah kuota yang tersedia.
Berdasar hasil pengumuman yang dikutip dari laman ppdbdisdikmakassarkota.go.id, Senin (08/07) kuota untuk jalur non zonasi tingkat SD sebanyak 4.751, angka ini terdiri dari jalur jalur afirmasi 3.776 kuota dan jalur perpindahan orang tua sebanyak 975 kuota.
Sementara pendaftar afirmasi hanya 658 dan yang memenuhi kriteria lolos hanya 321 orang. Begitu juga dengan perpindahan orang tua, dari 454 pendaftar hanya 279 yang diterima.
Untuk tingkat SMP, disediakan kuota non zonasi sebanyak 3.917 yang terdiri dari 2.601 kuota afirmasi, 651 kuota perpindahan orang tua, 260 prestasi akademik, dan 405 prestasi non akademik.
Dari angkat tersebut jumlah pelamar afirmasi hanya 1.601 dan yang lulus hanya 1.149, Kemudian jalur perpindahan orangtua sebanyak 323 pendaftar dengan 275 orang yang lulus.
Selanjutnya jalur prestasi akademik didaftar oleh 1.901 orang dan yang memenuhi syarat lulus hanya 234 orang. Terakhir, jalur prestasi non akademik 409 pendaftar, dan yang lulus hanya 215 orang.(*)