DPPKB Makassar Kolaborasi Kecamatan Bontoala Tangani Data KRS

DPPKB Makassar Kolaborasi Kecamatan Bontoala Tangani Data KRS
DPPKB Makassar Kolaborasi Kecamatan Bontoala Tangani Data KRS

BERITAiNEWS MAKASSAR — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar berkolaborasi dengan Kecamatan Bontoala dalam upaya pendataan Keluarga Resiko Stunting (KRS).

Pemerintah Kecamatan Bontoala menggelar rapat koordinasi tindaklanjut data Keluarga Resiko Stunting (KRS) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 bertempat di Aula Kecamatan Bontoala Jalan Lobak, Sabtu 18 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam rapat koordinasi tersebut turut hadir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar Syahruddin, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir, Arif, S.STP., M.E-Gov dan Ketua TP.PKK Kecamatan Bontoala, Iin Nur Fadhillah Basri, S.STP., M.AP.

Dalam sambutannya, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir, Arif mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar Syahruddin di wilayah Kecamatan Bontoala.

“Saya berharap kita bisa berkolaborasi bersama agar data KRS dan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Tahun 2024 ini bisa terakomodir,” ujarnya.

Selain itu, turut hadir pula Ketua Penggerak PKK se-Kecamatan Bontoala, Lurah Se-Kecamatan Bontoala, UPTD KB Kecamatan Bontoala, Puskesmas Layang dan Puskesmas Malimongan Baru.

Lanjut, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir, Arif, juga menambahkan, “Yang hadir dalam rapat ini seluruh stakeholder untuk mengkoordinasikan target percepatan penurunan stunting di tahun 2024,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar Syahruddin mengatakan, adanya peningkatan dalam tujuh (7) poin di Kota Makassar dari tahun lalu.

“Adapun dalam tujuh poin tersebut seperti halnya, Pemberian suplemen zat besi dan asam folat bagi ibu hamil,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Syahruddin.

Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar Syahruddin turut menambahkan, ada pula Pemberian Vitamin A dan zat besi bagi anak usia 6-59 bulan.

“Pemberian tablet tambah darah, Pendidikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan keluarga serta Penyuluhan mengenai praktik sanitasi dan kebersihan lingkungan, tutupnya.(*)

 

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *