BERITAINEWS MAKASSAR — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar baru-baru ini mengadakan Desiminasi Audit Kasus Stunting sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai masalah stunting di Kita Makasaar.
Kegiatan desiminasi dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar Syahruddin S,sos. M. Adm. Rabu 11 Desember 2024, di Hotel D’Maleo Makassar.
Dalam sambutannya, Syahruddin S.Sos menyampaikan Pelaksanaan Diseminasi Audit Kasus Stunting ini yang sedang kita lakasanakan ini, bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian kasus audit yang merupakan penajamanan (rekomendasi) Intervensi Spesifik Dan Sensitif Serta Intervensi Pencegahan yang dibutuhkan sesuai hasil, berdasarkan kelompok sasaran yang diaudit, rekomendasi hasil dari tim Pakar nantinya berupa tindakan intervensi pencegahan /penanganan kasus audit untuk ditindaklanjuti oleh Tim Teknis.
Syahruddin juga mengharapkan agar ada kolaborasi intervensi terhadap semua sasaran khsusnya yang telah diaudit. Peran aktif koordinasi dan kerjasama lintas sektor utamanya TPPS di tingkat Kelurahan dan tingkat Kecamatan agar melalui pelaksanaan Mini Lokakarya setiap bulan dapat menghasilkan aksi nyata dengan melibatkan pula semua pihak swasta yang ada di wilayah masing-masing seperti warung makan, pengusaha dan perbankan.
“Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Makassar, selain Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Mulai dari Tingkat Kota, Kecamatan Hingga Kelurahan, Walikota Makassar juga Telah Membentuk Tim Audit Kasus Stunting melalui Keputusan Walikota Makassar Nomor 1618/188.4.45/Tahun 2024 tentang Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting.
Audit kasus stunting yang kita lakukan langkah penting dalam upaya memahami, mengevaluasi, dan menangani masalah stunting secara menyeluruh. Stunting merupakan persoalan serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dalam jangka pendek dan panjang.
Selain itu Audit kasus stunting menjadi hal yang penting dalam upaya menyoroti faktor-faktor penyebab, menganalisis dampaknya, serta merumuskan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi masalah ini sejak di hulu pada 4 (empat) kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta/balita. (*)
