Seorang wanita memegang bendera nasional Bolivia saat upacara leluhur untuk merayakan Tahun Baru Aymara, di Tiwanaku, Bolivia, Senin (21/6). Foto: Claudia Morales/REUTERSSaat fajar menyingsing di situs arkeologi Tiwanaku di Bolivia pada Senin (21/6), penduduk asli Aymara mengangkat tangan mereka ke arah sinar pertama matahari pagi untuk menyambut Tahun Baru Aymara, 5529.Ritual adat dimulai saat fajar dalam suhu dingin saat para pengikut menghangat sinar pertama matahari titik balik matahari musim dingin.Perayaan berlangsung di tengah reruntuhan kota kuno Tiwanaku, dengan monumen keagamaan seperti Piramida Akapana dan monolit Ponce. Presiden Bolivia Luis Arce mengangkat tangannya saat upacara leluhur untuk merayakan Tahun Baru Aymara, di Tiwanaku, Bolivia, Senin (21/6). Foto: Claudia Morales/REUTERSAymara percaya Al Tata Inti, ‘Bapa Matahari’, memberikan kehangatannya ke Bumi pada Tahun Baru, menandai awal musim semi.Menurut kepercayaan penduduk asli setempat, titik balik matahari juga menandai tahun baru, yaitu tahun 5529.Perhitungan tahun 5529 merupakan hasil penjumlahan dari lima siklus, yang masing-masing berlangsung selama seribu tahun dari sejarah sosial masyarakat asli sampai kedatangan Christopher Columbus di Abya Yala (Amerika sekarang) pada tahun 1492.5.000 tahun itu ditambah 529 tahun kedatangan orang Spanyol total 5.529 tahun.Foto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERSFoto: Claudia Morales/REUTERS***