BERITA iNEWS, MAKASSAR Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulawesi Selatan( FPLD) menggagas kurikulum belajar berbasis lorong di kota Makassar. Kurikulum perpustakaan Lorong Desa berisi materi dan desain pembelajaran, bermain, dan life skill di setiap perpustakaan lorong sebagai dasar acuan mengajar, bermain dan berinteraksi di setiap perpustakaan lorong di kota Makassar. Hak tersebut disampaikan Ketua Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel di acara Talkshow cara mengelola perpustakaan Lorong hingga ke ujung Makasssar, Minggu 26/7 di Perpustakaan Lorong Nelayan Untia, Kampung Nelayan.
Kegiatan Talkshow menghadirkan beberapa narasumber diantaranya praktisi media UPI Asmaradana, ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Wilayah Sulsel Quraisy Mathar, Key note speaker Moh Hasan Sijaya, S.H.M.H. kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Sulawesi Selatan, diikuti para pengurus dan pengelola perpustakaan lorong di kota Makassar, ketua LPM, pustakawan, relawan perpustakaan lorong, Duta Baca Sulsel Kiki, berlangsung di perpustakaan lorong Kampung Nelayan, kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Moh Hasan Sijaya pun mengapresiasi hadirnya Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulsel sebagai wadah serius berhimpun dan berhikmah mengurus dan mengelola perpustakaan lorong dan desa di Sulsel. Hasan, menegaskan hadirnya berbagai perpustakaan lorong dan desa sejurus dengan visi dan misi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pada masa jabatannya bertekad membentuk dan mendorong terbentuknya ribuan ruang baca dan perpustakaan di Sulawesi Selatan.” Kami memberi apresiasi yang tinggi kepada Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel yang begitu besar perhatiannya membantu Pemerintah Provinsi Sulsel menggalakkan tumbuhnya budaya baca dengan hadirnya perpustakaan lorong desa di berbagai tempat” papar Hasan Sijaya.
” Kagiatan ini sangat mengapresiasi, apalagi tujuan dan edukasi ini sangat membantu generasi bangsa dan negara,” salutnya Moh Hasan.
Bukan hanya itu kepala Dinas ini pun, sangat mendukung penuh yang melibatkan generasi muda.
“Mencerdaskan anak bangsa dari desa, dan menciptakan perpustakaan buat generasi bangsa, hingga ke dalam masyarakat, tujuan kami untuk mencerdaskan generasi bangsa dan sangat mendukung penuh kegiatan ini,” cetusnya.
Sementara itu Bachtiar Adnan Kusuma, sebagai ketua Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulsel mengharap, edukasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda dalam dunia baca.
” Alhamdulillah kami punya binaan di 14 kecamatan seMakassar, minus Kecamatan Sangkarrang,” ucap BAK sapaan akrab Bachtiar Adnan Kusuma.
(bas/bak)