Gelar Karya P5 SD Islam Athirah 2 Tampilkan Batik Tulis dan Batik Jumputan Karya Siswanya

Gelar Karya P5 SD Islam Athirah 2 Tampilkan Batik Tulis dan Batik Jumputan Karya Siswanya
Gelar Karya P5 SD Islam Athirah 2 Tampilkan Batik Tulis dan Batik Jumputan Karya Siswanya

BERITAINEWS, Makassar – Siswa SD Islam Athirah 2 Bukit Baruga menggelar Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema “Bhineka Tunggal Ika” dengan topik “Batik Warisan Budaya Negeriku” yang menampilkan karya batik buatan sendiri. Acara ini di gelar di Gymnasium Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga pada Senin (9/12/2024).

Gelar karya P5 ini memberikan wadah untuk merayakan hasil proyek siswa. Turut hadir kepala SD Islam Athirah 2 Bukit Baruga, wakasek, guru dan karyawan serta orang tua siswa.

Bacaan Lainnya

Kepala SD Islam Athirah 2, Taswil Mardi, S. Pd. dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada orang tua siswa yang telah hadir dan juga kepada bapak ibu guru yang telah mengemas kegiatan P5 ini.

“Terima kasih teman-teman panitia mengemas kegiatan ini dengan baik, insya Allah penuh makna bagi kita semua,” jelasnya.

“Apresiasi kepada anandaku semua, telah bersusah payah, memiliki ide, memiliki kreatif dalam mengikuti semua kegiatan yang telah diberikan oleh bapak ibu guru di kelas V,” pungkasnya.

Selalu ketua panitia, Renny Mulyani S. Pd., Gr. menyampaikan bahwa batik yang telah dibuat oleh seluruh siswa kelas 5 adalah batik tulis yang disulap menjadi kipas dan batik jumputan atau batik celup menjadi baju yang bermotif Indah.

“Proses pengerjaan batik sendiri selama 3 bulan yangg dimulai dengan pengenalan sejarah batik kemudian mengidentifikasi akan pentingnya batik dalam kehidupan, berlanjut ke Kediri belajar dengan legendaris batik pemilik Suminar Batik di Kediri, Jawa Timur, dan kembali ke makassar untuk mempraktekkan secara langsung batik tulis dan batik jumputan,” paparnya.

Renny juga menguraikan filosofi batik sesuai pandangannya sendiri yang mengingatkan tentang wujud penciptaan manusia.

“Dimana kita terlahir dalam keadaan suci sama hal dengan batik yang bahan dasarnya berasal dari kain katun yang putih dan bersih, kemudian setelah kita lahir ke dunia, kita dirawat dan diperkenalkan oleh ibu tentang kehidupan,” jelasnya.

“Sama halnya dengan batik, tambahnya, dimulai dengan membuat pola dan ditulis dengan malam menggunakan centing. Jika orang tua mengasuh kita dengan kasih sayang dan ilmu maka kita tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat dan bermartabat, sesuai sabda Rasulullah HR. Ahmad dan At Thabrani, sebaik-baik manusia yaitu yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain,” paparnya.(**)

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *