Hino Buktikan Mesin R260 Andal dan Tidak Gampang Overheat

Bus Tentrem di booth Hino GIIAS 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTOPT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menjawab rumor soal overheat pada mesin bus tipe R260 yang kerap ditemui oleh pelanggan mereka.Berkaca pada hal tersebut, Hino mengadakan gelar wicara ‘Performa Bisnis dan Keunggulan Oil Gallery’ (17/11).Aftersales Director PT HMSI Irwan Supriyono menyebut, ada isu yang dilempar dan meresahkan bahwa mesin berkode J08 tersebut lebih cepat panas (overheat) saat dipakai perjalanan jauh, yang juga dapat menyebabkan pengurangan oli secara drastis.Irwan menjelaskan dalam presentasinya, ada beberapa faktor yang menyebabkan mesin jadi overheat saat digunakan. Pertama, umumnya karena sistem pendingin mesin yang tidak mampu mengatur suhu mesin saat bekerja.Bodi bus baru Hino R260 meluncur di GIIAS pada Kamis (11/11). Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparanSelain faktor tersebut, faktor lain seperti mesin dipaksa bekerja keras dan pengoperasian unit yang tidak sesuai dengan standar operasi dari pabrikan juga menjadi faktor penyumbang masalah mesin cepat panas.“Beberapa pelanggan (Perusahaan Oto) kami diketahui melakukan pengaturan pada mesin J08, terutama di bagian injektor. Tenaga mesin memang jadi terdongkrak karena suplai bahan bakar yang cepat, namun itu tidak diimbangi dengan sistem pendinginan mesin yang memadai karena performa tinggi mesin tersebut membuat suhu naik, sehingga terjadilah overheat,” ujar Irwan.Dari hal tersebut, Hino sebenarnya sudah melakukan tindakan preventif seperti dengan memasang segel pada bagian komponen mesin J08 agar tidak dapat dilakukan modifikasi dan melakukan edukasi kepada setiap pemilik bus, mekanik, dan pengemudi bus.Melakukan uji jalan sepanjang 1.600 kmUntuk menjawab sekaligus menepis rumor soal mesin J08 yang gampang panas jika dipacu di atas 100 kpj, Hino melakukan uji coba dengan bus R260 pada rute pulang pergi Jakarta-Surabaya dengan total jarak tempuh sekitar 1.600 km.Ilustrasi uji jalan bus di tol. Foto: dok. LaksanaUji coba tersebut dilakukan pada awal tahun 2021 lalu dengan menggunakan alat Graphtec Digital Logger yang mengukur temperatur oli, pelumas pendingin, serta alat pengukur konsumsi bahan bakar, kecepatan kendaraan yang dipasangkan ke unit yang diuji.Pengecekan pertama kali yang dilakukan adalah level oli di Cikampek pada tanggal 12 Januari dan pengecekan kedua dilakukan 14 Januari sesaat setelah perjalanan pulang pergi selesai.Hasilnya, Hino memaparkan tidak ada pengurangan pada level oli yang signifikan selama pengujian tersebut. Selain itu, rata-rata suhu mesin R260 juga pada level yang baik.“Laju pendinginan radiator R260 juga terpantau baik sekitar 25-30 derajat celcius. Artinya menunjukkan hasil yang lebih baik dari laju pendinginan radiator kompetitor yang berkisar 10 derajat celcius,” papar Irwan.Bus Tentrem di booth Hino GIIAS 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTOHino juga melakukan perbandingan dengan kompetitor lain yang sama-sama memiliki mesin bertenaga 260 hp yang juga ikut pengujian jalan tersebut.Hasilnya, dari data yang dipaparkan, R260 mendapatkan nilai suhu mesin rata-rata sedikit di bawah kompetitornya yakni 84,85 derajat celcius setelah digeber sampai 138 km/jam, bandingkan dengan kompetitornya yang mendapat angka 85,79 derajat celcius setelah melewati pengujian kecepatan maksimal 128 km/jam.Kesimpulannya, mesin J08 pada R260 tetap bekerja normal dan optimal selama tidak dilakukan pengaturan yang dapat mempengaruhi kinerja mesin J08 secara keseluruhan.Teknologi Oil GalleryHino juga memperkenalkan teknologi sistem pelumasan oli pada mesin J08 yang mencegah panas berlebih pada mesin ketika digunakan dalam jangka waktu yang lama.Teknologi oil Gallery pada mesin R260 dari Hino. Foto: mgcdnblog.carvaganza.comTeknologi tersebut diberi nama Oil Gallery, sederhananya Hino menambahkan jalur masuk dan keluar di bagian dalam kepala piston untuk dilalui oli sehingga mencegah panas berlebih saat bekerja.Hasil uji yang dilakukan Hino menunjukkan, teknologi Oil Gallery mampu mereduksi panas yang dihasilkan dari piston sebesar 50 persen, energi panas tersebut ditransfusikan ke minyak pelumas.Agar bekerja optimal, Hino juga mengimbau soal penggunaan oli yang berkualitas yang dapat memaksimalkan kinerja dari sistem Oil Gallery tersebut.Pelumas yang disarankan sebaiknya yang memiliki sedikit deposit dan ketahanan oksidasi yang tinggi, seperti yang terdapat pada Hino Genuine Oil (HGO).

e catalog beritainews

Pos terkait