Makassar Pertemuan antara dewan Pengurus Ikatan Alumni (IKA) teknik pertambangan UVRI/UPRI Makassar dengan civitas akademika Universitas Pejuang Republik Indinesia, beserta para pengurus yayasan Karya Dharma perguruan tinggi (YPTKD) yang berlangsung di kampus antang, kamis (31/01/19 ).
Kegiatan ini dihadiri, Dra. Hj. Halijah Nur Tunri, M. S.i, sebagai ketua Yayasan, serta jajarannya, Dr. H. Abd Azis DP. SH. MH, sebaga Rektor UPRI makassar.
Rektor UPRI menjelaskan bahwa antara IKA dan Institusi dalam pengembangan institusi melalui ideide cemerlang serta bantuan fasilitas, insyaallah tahun ini akan dibangun gedung Aula Nur Tinri yang dikoordinir langsung oleh wakil Rektor II M. Darwis Nur Tinri,M.Si, tidak lupa kami nantikan bantuan dari alumni itu sendiri,”jelas”Dr H Abd Azis.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini juga diadakan kunjungan langsung ke ruang ujian semester ganjil thn 2018/2019 fakultas Teknik yang dipimpin oleh Ir.Rafiuddin, MT sebagai dekan Fatek bersama para wadek, kajut dan sekjur.
Menurut Wakil Rektor I Dr. H.M.Tahir Ganj, S. Sos. M. Si. bahwa agenda pertemuan ini ialah sebagai bentuk silaturahim dimana bisa saling memberi informasi terutama strategi pengebangan program Studi Teknik Pertambangan.”tuturnya.”
Perubahan nama UVRI yang di uabah menjadi UPRI, menjadi pertanyaan bagi para alumni, sementara pembina dan Rektor serta pengurus menjelaskan bahwa itu adalah solusi terbaik dari pemerintah dan UVRI sudah close.
“disamping itu mengenai akreditasi baik institusi maupun program studi yang menjadi salah satu tolak ukur kualitas perguruan tinggi yang dipertegas oleh Sri Widodo (IKA) dimana sebagai dosen Unhas Program Studi Teknik Pertambangan eksplorasi.
Ketua IKA Kaharuddin, menjelaskan bahwa, perlu penyamaan persepsi, bahwa alumni UVRI dan UPRI adalah sama status Ijasah yang dimiliki ketika ingin legalisir melalui UPRI makassar. “tutupnya.”(bas/ari).