Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter StockAustria dan Belanda sama-sama memandang pemberlakuan lockdown bagi warganya merupakan cara untuk membendung pertumbuhan kasus COVID-19. Namun aturan lockdown di dua negara itu berbeda.Lockdown di Austria akan diberlakukan bagi warga yang belum di vaksin. Sementara Belanda akan menerapkan kebijakan lockdown parsial bagi warganya karena peningkatan kasus. Pada Jumat (12/11), Belanda telah resmi menerapkan lockdown parsial. Sementara Austria belum.Selain dua berita itu juga masih ada berita lainnya dari penanganan COVID-19 di sejumlah negara. Berikut rangkumannya:Belanda Lockdown Parsial Suasana ruang publik di Belanda setelah longgarkan pembatasan wilayah akibat lockdown. Foto: AFP/Pierre-Philippe MarcouPenularan harian COVID-19 di Belanda kembali melonjak pada Kamis (11/11). Dalam kurun 24 jam, ada tambah kasus baru sebanyak 16.287 orang dan 26 kematian.Dengan tambahan itu, kini jumlah kasus positif di Belanda menjadi 2.253.031 orang. Sedangkan kematian 18.663.Akibat lonjakan itu, Pemerintah Belanda memutuskan menerapkan lockdown parsial selama 3 pekan. Hal tersebut secara resmi diumumkan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Jumat (12/11).”Pukulan keras beberapa minggu karena virus ada di mana-mana, di seluruh negeri, di semua sektor dan segala usia. Untungnya, sebagian besar telah divaksinasi, jika tidak, kesengsaraan di rumah sakit tidak akan terhitung saat ini,” kata dia, dikutip dari AFP.Austria Akan Lockdown Penduduknya yang Belum DivaksinAustria izinkan kumpul di ruang publik usai pandemi corona selesai. Foto: AFP/Alex HaladaAustria kini menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Guna mencegah penularan meluas, Pemerintah Austria akan me-lockdown warganya yang belum menerima vaksin sama sekali.”Menurut rencana, kami sebenarnya hanya memiliki beberapa hari sampai kami harus memberlakukan lockdown bagi orang yang tidak divaksinasi,” kata Kanselir Austria, Alexander Schallenberg, dikutip dari Reuters, Jumat (12/11).Kebijakan lockdown akan diterapkan setelah tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR lebih dari 30 persen. Kini, BOR di negara tersebut sudah mencapai 20 persen.”Lockdown untuk yang belum divaksinasi berarti seseorang tidak dapat meninggalkan rumah kecuali bekerja, berbelanja (kebutuhan pokok) dan berolahraga,” jelas Schallenberg.Badan Statistik Nasional menunjukkan, baru 65 persen penduduk Austria yang telah menerima vaksin lengkap. Austria ada di peringkat terakhir negara Eropa Barat dalam tingkat vaksinasi.Rendahnya vaksinasi di Austria karena banyak warga skeptis tentang vaksinasi. Pandangan mereka dipengaruhi oleh informasi simpang siur dari kelompok sayap kanan.Amerika Serikat Masukkan Belanda ke Daftar MerahSeorang warga memakai masker saat tiba di Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Los Angeles, California, Amerika Serikat. Foto: Patrick T. FALLON / AFPDepartemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memasukkan Belanda, Luksemburg, Kepulauan Cayman, dan Kepulauan Faroe ke level 4 daftar negara yang memiliki risiko sangat tinggi untuk dikunjungi. Padahal, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah tertinggi kasus baru COVID-19 di seluruh dunia. Tapi sayangnya, Belanda dan negara keempat lainnya bernasib buruk karena meningkatnya kasus dan kematian dari COVID-19.Pemerintah Amerika Serikat sudah meminta warganya untuk tidak bepergian ke Belanda, terlepas dari status vaksinasi COVID-19. Sedangkan Pemerintah Belanda akan melakukan pertemuan guna membahas langkah terbaru untuk lockdown setelah meningkatnya kasus COVID-19.Prancis Wajibkan Turis Asing Ubah Sertifikat Vaksin Corona Jadi Kartu KesehatanWarga berjalan melewati papan informasi tentang virus corona atau COVID-19 di distrik keuangan dan bisnis La Defense, Prancis. Foto: REUTERS / Gonzalo FuentesSemua turis asing di luar negara Uni Eropa yang akan masuk ke Prancis harus membayar untuk mengubah sertifikat vaksin mereka jadi kartu kesehatan. Kartu kesehatan itu nantinya akan menjadi akses untuk masuk ke tempat umum yang ada di Prancis, seperti restoran, kafe, dan museum.Untuk mengajukan izin pembuatan kartu kesehatan di Prancis, para turis asing diharuskan membayar 36 euro atau setara dengan Rp 586 ribu, dan lokasi mengajukannya bisa di apotek yang sudah ditunjuk pemerintah Prancis yang tersebar di seluruh negaranya.Dilansir Lonely Planet, Pemerintah Prancis memperpanjang penggunaan kartu kesehatan hingga 31 juli 2022. Untuk masuk ke fasilitas umum di Prancis, para turis asing diwajibkan untuk memiliki kartu kesehatan dan menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 atau hasil negatif tes COVID-19.