Kadis Kemenkes Kota Makassar Beberkan Lima Anak di Sulsel Terkena Gagal Ginjal Akut Perbesar

Peringatan Hari Santri 2022, Danny : Santri Punya Peran Besar Jaga Martabat Kemanusiaan
Peringatan Hari Santri 2022, Danny : Santri Punya Peran Besar Jaga Martabat Kemanusiaan

MAKASSAR, BeritaInews.com–Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan sebanyak lima kasus gangguan ginjal akut di Sulsel dari total 208 kasus gangguan ginjal akut dari seluruh Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan data yang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Bacaan Lainnya

“Terkait dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal (G-GAPA) yang ada di Indonesia. Laporan terakhir yang kami dapatkan dari Kemekes bahwa 208 kasus yang telah dilaporkan oleh seluruh provinsi dan kita mendapatkan informasi ada lima yang dikabarkan dari provinsi Sulsel,” kata Nursaidah Sirajuddin dilangsir dari Media Celebes TV, Jumat (21/10/2022).

Nursaidah Sirajuddin juga mengungkapkan dari kasus tersebut, ada satu orang yang dilaporkan meninggal dunia. Namun dirinya belum memastikan apakah dari lima kasus di Sulsel ini ada yang terkonfirmasi di Makassar.

Baca Juga Satgas Dinkes Makassar Usul Wali Kota Buat Perwali Khusus KTR
“informasi yang kita dapatkan dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel ada 1 yang meninggal dunia dari 5 kasus yang ada di Sulsel,” ujarnya.

Dikatakan, gejala gagal ginjal akut yang menyerang pada anak usai 0 sampai 18 tahun secara mendadak ditandai gejala deman tujuh hingga 14 hari.

Gangguan ginjal akut itu artinya kondisi penurunan fungsi ginjal yang secara mendadak. Berarti bisa dari prerenal, renal dan pos renal.

Rerenal artinya bisa kekurangan cairan, renal bisa karena infeksi, bisa jadi disebabkan oleh obat sirup ini dan pos renal itu dikarenakan adanya sumbatan pada ginjal.

“Secara akut ini artinya secara tiba-tiba yang ditandai dengan gejala demam, muntah, diare dan produk urine yang berkurang atau disebut oliguria,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan jika obat sirup ini belum pasti penyebab ginjal akut. Meski demikian saat ini Kementerian Kesehatan telah melakukan investigasi untuk memastikan penyebabnya.

“Ini belum jelas jadi sementara Kementerian Kesehatan, BPOM dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) masih melakukan investigasi terkait apakah benar infeksi ini berasal dari komponen cairan dari dalam sirup tersebut,” bebernya.(**)

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *