BERITAiNEWS MAKASSAR — Miris, Pria Inisial RI berprofesi sebagai wartawan di Kota Makassar diduga tega menilep dana liputan media senilai kurang lebih100 juta.
Dugaan penilepan dana terungkap saat awak media menemui Anto salah satu keluarga ahli waris tanah pato bin kopi di warkop Jalan Lanto Dg. Pasewang, Rabu 19 Juni 2024.
Anto menyebut, bahwa dirinya telah menyerahkan uang ke Inisial RI senilai 100 juta di peruntukan untuk yang membantu mengangkat pemberitaan di media kasus yang di alami keluarga nya kala itu.
“Jadi setahu saya uang itu untuk semua teman-teman Media yang membantu dalam pemberitaan.
” Jadi uang itu di peruntukkan untuk media yang meliput, dan saya hanya tahu kepada teman-teman semua, kalau rusdi itu hanya nonton saja apa yang dia urus itu tidak ada dan saya tahunya dia juga media,”Ucap Anto.
Anto menegaskan bahwa, sebenarnya itu 75 juta dengan 2 kali pencairan akan tetapi Rusdi tetap ngotot untuk diberikan uang 100 juta dengan alasan banyak teman-teman media di belakang.
” Jadi dia bilang kasi cukup 100 saudara karena banyak anak-anak media di belakang, anak-anak yang dimaksud itu ialah kita-kita ini semua karena pada hari itu kan kita semua yang ketemu di kantor pos,”jelasnya.
Permintaan uang senilai 100 juta kata anto di realisasikan lantaran kami hanya melihat teman-teman media semua sewaktu ketemu di kantor pos, namun 100 juta tersebut Ia potong 10 juta karena berhubung pada saat itu dirinya juga membutuhkan
” Jadi saya bilang iya nggak apa-apa Ji saya kasih 100 juta, jadi saya kasih 100 pada saat itu tapi saya pinjam 10 karena saya mau pakai juga.
Lebih lanjut kata Anto saat di berikan dana 100 Juta, Rusdi mengaku meminta untuk di bagikan untuk anak dan bukan dirinya, sehingga pembagian untuk dirinya nanti saat pencairan kedua di kemudian hari.
” Dia bilang Biar Mi saya di belakang, jadi dia bilang bahwa dia di belakang Pi karena kan perjanjiannya dua kali pencairan jadi dia bilang saya di belakang Pi Biar Mi anak-anak dulu jadi pada saat itu saya kasih karena saya hargai rekan-rekan media ” Tegas Anto
Selain itu kata anto tugas rusdi sebenarnya hanya sebatas membantu menyampaikan unek-unek ahli waris, soal ribut-ribut dan adu argumen adalah kami ahli waris.
” Tugasnya itu hanya menyampaikan unek-unek ahli waris, jadi saya bilang seperti ini kalau cuma begitu jangankan ahli waris saya pun bisa jadi seperti itu dan saya bisa jauh lebih daripada itu tapi kan saya masih hargai dia dan biar bagaimana dia adalah teman kita rekan-rekan media ” Terangnya
Oleh karena itu, Anto meminta kepada Rusdi agar di usahakan saya bertemu dengan salah satu ahli waris yang berseteru, dan pada saat itu dirinyalah yang berdebat dan adu argumen, Rusdi hanya nonton saja karena kapasitasnnya hanya sebatas itu saja.
” Dalam polemik ini Anto meminta Rusdi harus ketemu dengan nya dan anak-anak media terkait dana 90 juta tersebut, agar tidak ada di rugikan, saya kira anak-anak sudah dibagikan masing-masing 10 Juta, tapi kenyataannya kan tidak seperti itu ” Terang Anto
Salah satu ahli waris yang tertua Pato bin kopi Jumakkara yang tak sengaja bertemu di warkop sentral toddopuli tanggal 18/04/2024 pukul 15:56 mengatakan terkait dana 100 juta tersebut telah di berikan kepada Rusdi
Terpisah, Jumakkara salah satu ahli waris yang dituakan keluarga Pato bin Kopi saat berada Warkop sentral toddopuli pada hari selasa, 18 Juni 2024, membenarkan bahwa dana media 100 Juta sudah diberikan kepada Rusdi.
” Kami sudah tidak sejalan lagi sehingga tidak dipakai dalam pengurusan ini karena banyak berita-berita menurut kami tidak tersampaikan,”kata Jumakkara
Sementara itu, Rusdi dalam Grop Whatsapp sebelum mengeluar beberapa jurnalis yang menuntut haknya di kembalikan, Ia menyebut memberikan uang kepada rekan-rekan media 11% dari hasil pengurusannya dan dirinya mengaku berdarah darah dalam pengurusan
” Sangat luar biasa saya kasi mereka 11% tanpa bekerja…. Saya yang bekerja dilapangan hingga berdarah darah baru mau bagi rata ” Kilahnya. (*)