BERITA, iNEWS, Makassar – SD Islam Athirah Racing Centre telah mengadakan Outing Class di Museum Kota Makassar bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar. Outing Class ini diikuti oleh 30 orang siswa dari kelas 1 (5/9).
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman siswa terkait ilmu sejarah dan budaya baik sejarah dan budaya dari luar maupun dari Kota Makassar. Outing Class kali ini diberi nama Outing Class Pameran Pengalaman Seni, “Walking Through A Songline”.
Walking Through A Songline (jalur Dreaming) merupakan pameran yang mengajak orang lain untuk menyelami kisah penduduk asli Australia. Pameran ini berbentuk pameran seni instalasi digital imersif yang banyak dikunjungi oleh sekolah-sekolah, khususnya yang ada di Kota Makassar ini.
Pada saat siswa tiba di museum, mereka menyantap makanan sarapan pagi sambil menunggu giliran masuk. Para siswa masuk dengan dampingan beberapa orang guru dan orang tua siswa.
Selama berada di dalam museum, para siswa diberikan penjelasan terkait Songline. Selain itu, mereka bernyanyi bersama. Salah satu pemandu pameran saat itu menyampaikan bahwa para siswa akan diajak untuk melihat dan mendengar pameran tersebut.
“Jadi, adik-adik semua akan melihat dan mendengar bagaimana kehidupan penduduk asli Australia melalui rute yang terbentuk berupa titik-titik, warna, gerakan dan suara,” ucapnya.
Para siswa pun memasuki Songline setelah giliran mereka tiba. Begitu banyak warna dan bentuk yang mereka lihat sambil bersorak gembira.
“Wah! Banyak warna. Warna warni,” sorak mereka.
Setelah menyaksikan pameran, para siswa mengelilingi beberapa tempat di museum. Mereka didampingi oleh salah satu mahasiswa magang. Mereka diperkenalkan sejarah dan pahlawan Makassar, potret Makassar jaman dahulu, dan dilanjutkan dengan pengenalan pakaian adat yang ada di Sulawesi Selatan.
Beberapa di antara mereka penasaran dengan pakaian-pakaian adat yang ditampilkan, salah satunya Aisyah. Ia menanyakan salah satu pakaian yang terpajang.
“Kakak, ini namanya baju apa?” tanyanya.
“Yah, ini namanya baju bodo yah. Baju bodo itu hanya untuk perempuan. Sedangkan baju laki-lakinya disebut baju kolo’,” jelas mahasiswa magang tersebut.(**/BB)