BERITAiNEWS MAKASSAR — Dalam upaya mendalami karakteristik dan visi para bakal calon pemimpin, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar dialog yang menggugah perhatian masyarakat Makassar.
Acara ini dihadiri oleh tiga calon walikota yang memiliki potensi untuk memimpin kota tercinta ini, Yaitu: Munafri Arifuddin (Appi), Rahman Bando, dan Ahmad Susanto di Aula Asrama GMKI Jalan Gunung Bawakaraeng, Sabtu 20 Juli 2024.
Dialog tersebut menjadi platform penting untuk menguak gagasan, program, serta dedikasi para calon dalam merespons tantangan yang menghadang kota terbesar di Sulawesi Selatan ini.
Masing-masing calon diberi kesempatan untuk mempresentasikan visi misi mereka, sekaligus menjawab pertanyaan dari para mahasiswa dan pemerhati publik.
Topik yang diangkat mencakup isu-isu krusial seperti penanganan kemacetan, pengelolaan sampah, dan peningkatan kualitas layanan publik, Serta bagaimana menangani kelompok rentan di Kota Makassar.
Atmosfer diskusi terasa hangat dan interaktif, di mana audiens, yang sebagian besar terdiri dari generasi muda, menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassr M.Vicky.R mengatakan, setelah kami mendengar penyampaian gagasan tadi, bahwa mungkin yang paling di rekomendasikan GMKI bagaimana melihat komitmen tiga orang ini yang datang, sehingga kami akan berfikir.
Selain itu kata Vicky, GMKI tidak berdiri di organisasi politik tapi merupakan organisasi independen yang secara Intelektual kami akan memberikan kajian kajian siapa yang lebih baik
Oleh karena itu, pertemuan ini tidak hanya sekadar menjadi ajang penyampaian informasi, tetapi juga menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses demokrasi, sebagai agen perubahan yang mampu memberikan pengaruh positif bagi calon pemimpin.
Dengan hadirnya dialog seperti ini, diharapkan masyarakat Makassar dapat lebih kritis dalam memilih pemimpinnya, serta mendorong para bakal calon untuk merumuskan program yang benar-benar bermanfaat bagi warganya.
Dialog kalkulasi yang diadakan oleh GMKI ini menjadi momentum strategis dalam memetakan peta politik di Makassar, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas dan memiliki komitmen nyata untuk membangun kota. (Bn)
