Mercedes-Benz C-Class AMG Final Edition. Foto: dok. Mercedes-Benz IndonesiaMercedes-Benz berhasil mencatatkan penjualan mobil 1.235 unit secara ritel pada semester 1 2021. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pabrikan asal Jerman ini mengalami pertumbuhan 48,2 persen.Lebih dari itu, capaian ini juga membuat Mercedes-Benz, unggul dari rivalnya, BMW yang hanya mencatatkan penjualan ritel sebanyak 1.187 unit. Kendati demikian, BMW juga mengalami pertumbuhan 42,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni 831 unit.Kendati unggul secara ritel, angka distribusi dari pabrik ke diler (wholesales) Mercedes-Benz justru lebih sedikit dari BMW. Data Gaikindo memperlihatkan bahwa three pointed stars mendistribusikan 34 unit lebih sedikit daripada BMW yang mencetak 1.241 unit.“Wholesales kami di semester 1 2021 memang lebih rendah dibandingkan penjualan ritel, ini karena isu suplai kita yang terhambat, khususnya untuk GLC,” jelas Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indoenesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto, dalam acara Mercedes-Benz Meet Chat pada Kamis (22/7).Keterlambatan suplai, lanjut Kariyanto, dipicu melonjaknya permintaan GLC pada kuartal 4 tahun 2020 lalu.“Saat kuartal 4 tahun lalu (2020), GLC demandnya sangat tinggi, sehingga alokasi kit yang harusnya kami produksi di kuartal pertama tahun ini akhirnya kami tarik maju diproduksi dan sudah dijual di akhir tahun lalu,” sambung Kariyanto.Penjualan Mercedes-Benz Semester 1 2021. Foto: dok. kumparanPenjualan BMW Semester 1 2021. Foto: dok. kumparanKomparasi Penjualan Ritel Mercedes-Benz vs BMW Pada Semester 1 2021. Foto: dok. kumparanKomparasi Wholesales Mercedes-Benz vs BMW di Semester 1 2021. Foto: dok. kumparanSementara itu, tren positif penjualan Mercedes-Benz selama semester 1 2021 tak lepas dari tingkat kepercayaan diri dari konsumen yang membaik.“Meskipun tetap ada lockdown atau PPKM, tapi orang sudah beradaptasi, baik itu pelaku bisnis atau konsumen sudah paham dengan situasi new normal saat ini,” jelas Kariyanto.Banjir pesanan model flagshipMenariknya, penjualan lini produk Mercedes-Benz dengan harga di atas Rp 1 miliar mengalami pertumbuhan signifikan. Fenomena ini, menurut Kariyanto, merupakan imbas dari pembatasan mobilitas masyarakat.“Daya beli orang kaya saat ini memang ada beberapa yang terpengaruh, khususnya segmen entrepreneur mungkin usahanya terganggu. Tapi di segmen profesional, potensi daya belinya masih ada, terutama mungkin mereka-mereka yang biasanya travelling saat ini jadi jarang dan memilih mengalokasikan untuk upgrade kendaraan,” kata Kariyanto.Adapun, produk Mercedes-Benz yang dilego di atas Rp 1 miliar termasuk C-Class, GLE, dan E-Class.Mercedes-Benz GLE 450 AMG Line CKD. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanMengutip data Gaikindo, C-Class jadi yang paling laris dengan penjualan 303 unit. Sementara di urutan kedua dan ketiga ada GLE dengan 207 unit, serta E-Class 195 unit.Berikut kontributor wholesales Mercedes-Benz semester 1 2021:Penjualan Mercedes-Benz per model di semester 1 2021. Foto: dok. kumparanKontribusi per Segmen Wholesales Mercedes-Benz di Semester 1 2021. Foto: dok. Kumparan***
Mercedes-Benz Asapi BMW di Indonesia, Jual 48 Mobil Lebih Banyak
Pos terkait
Dilantik Jadi Anggota DPR RI Periode Kedua, Rusdi Masse: Terima Kasih Amanahnya
Casting di Universitas Kebangsaan, Golden Picture Produksi Film Perang Sekelas Hollywood
KPPU Keluarkan Penetapan Persetujuan Bersyarat Atas Transaksi Akuisisi Grobogan Oleh Indocement
KPPU Keluarkan Penetapan Persetujuan Bersyarat Atas Transaksi Akuisisi Semen Groboga Oleh Indocoment