BERITAINEWS, MAKASSAR – Dalam rangka menyambut wisuda Al-Qur’an ke-8 Pondok Pesantren Madrasah Hafizh Qur’an (MHQ) mengadakan acara Inspire Talk. Peserta yang hadir tidak kurang dari 2000 orang. Mereka termasuk santri, pembina, dan para guru di MHQ. Inspire Talk bertajuk “Menjadi Influencer Positif: Dakwah Digital untuk Generasi Muda Islam” itu menjadi rangkaian semarak wisuda Al-Qu’ran bagi santri MHQ tahun ini, Ahad (15/12/2024)
Pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Bone ini, menghadirkan kreator konten sekaligus motivator, Sherly Annavita Rahmi sebagai pembicara. Tidak kurang dari dua jam, Sherly membakar semangat para santri MHQ.
Ketua panitia Ustazah Wahyuwani, berharap semoga atas diundangnya Sherly ini santri dapat menjadi pemuda yang inspiratif, inovatif, dan produktif. “(Santri) bisa jadi pemuda yang inspiratif, inovatif, dan produktif,” singkatnya, saat di wawancarai pasca dilaksanakannya acara.
Dalam kesempatan itu, Sherly memaparkan suatu pendapatnya atas pendidikan karakter bangsa ini, bahwa pendidikan karakter itu dimulai dari mindset. Yang dibutuhkan atas mindset tersebut adalah pendidik bukan pengajar, kualitas dari seorang pendidik harus ditingkatkan dan seorang siswa harus dengan moral agar dapat memebedakan yang logis dan tidak logis. Sherly menambahkan, setiap anak punya potensi masing-masing dan jika potensi tersebut diasah maka bisa jadi sesuatu yang besar kedepannya.
“Bukan kesalahan fatal (dalam sistem pendidikan kita) tapi apa yang dibutuhkan hari ini adalah pendidikan karakter dan pendidikan karakter dimulai dari mindset dan ketika berbicara tentang mindset kita butuh pendidik bukan pengajar saat kita bicara pendidik maka kualitas dari pendidik ini yang harus ditingkatkan, urai Sherly kepada Tim Media Organisasi Santri Hafidz Qur’an MHQ atau OSHMA.
“Basisnya harus moral, kalau belajar kita bisa belajar dimana saja, informasi begitu cepat, pertemanan bisa di mana saja, jadi yang dibutuhkan adalah kompas (agar) kita dapat memedakan yang logis dan tidak logis, dan harus disiapkan terlebih dahulu adalah manusianya lalu programnya,” pungkas Sherly.
Dalam acara ini juga mengundang beberapa perwakilan pesantren dan sekolah dari Kecamatan Tonra dan Kecamatan Kahu. Menurut salah satu peserta, acara ini dapat membuat mindset (cara berpikir) seseorang dapat berubah untuk menjalani masa depan dan peserta sangat bersyukur dapat hadir diacara yang pematerinya sangat luar biasa ini.
“Saya sangat bersyukur saya dapat hadir di acara ini dengan perlakuan yang sangat baik, dengan menghadirkan pemateri yang sangat luar biasa dengan berbagai pengalaman tentunya, yang membuat mindset saya berubah, dan bagaimana mengatur diri sendiri agar dapat sukses ke depannya,” kata Arkam salah satu siswa Sekolah Islam Athirah Bone yang diundang dalam acara tersebut, Ahad (15/12/2024).(**)