BERITA iNEWS.COM, AMBON Berdasarkan data BPBD pasca gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Kota Ambon, 9 orang korban meninggal dunia dan 374 unit rumah mengalami kerusakan.
Hal ini diungkap Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustov Latuheru didampingi Kepala BPBD saat menggelar Konfrensi Pers di Kantor Wali Kota Sabtu, 28 september 2019.
Dampak kerusakan 374 unit rumah warga serta yang jatuh korban, tercatat yang masuk ke kita kurang lebih 173 rusak ringan, 127 rusak sedang dan 74 rusak berat dan 9 korban jiwa, sedangkan pengunsi yang telah diverifikasi 350 kepala keluarga,”kata Anthony.
Sementara itu, Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yang terdampak langsung dengan gempa bumi.
Menurut Gustav, puluhan ribu warga yang setiap malam ikut mengungsi ke sejumlah lokasi tinggi di Kota Ambon tidak termasuk dalam kategori pengungsi karena rumahrumah tidak rusak akibat gempa.
“Kalau yang disebut pengungsi itu, mereka yang menentangnya langsung, mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di rumah mereka karena sudah rusak, ini kita kategorikan sebagai pengungsi tapi itu besar ini bukan pengungsi tapi mengungsi karena takut tinggal di pengungsian yang tinggal di pinggir pantai, mereka ini siang tinggal di rumah dan malam lari ke ketinggian,”ungkapnya.
Dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdampak gempa paling terparah adalah Kecamatan Teluk Ambon.
terkait data gempa yang diperoleh langsung dari kepala desa, lurah dan raja yang ada di setiap desa dan negeri di Ambon.
Yang pertama saya ingin sampaikan itu data yang saya sampaikan hari ini masih sementara ya berkmebang, ya kalau berkembang 0, sekian persen lah karena sudah finalisasi.
Data ini yang kita terima dari kades, raja dan lurah, nanti baru terbukti pada hari ini senin datang oleh posko bencana,”ucap Gastov.
Menurut Gustav, saat ini penanganan pengungsi korban gempa dilakukan dengan baik dengan menyediakan makanan siap saji tenda pengungsi.
“Soal tenda kita bantu dari badan bencana, ada juga yang membantunya dari TNI kita bantu tenda gulung sesuai dengan kebutuhan kepala keluarga, berapa jumlah jiwanya kita bantu. Kita juga salurkan makanan siap saji,”ungkapnya.
Sebelumnya, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 08.46 Wit. (*)