BERITA iNEWS, MAKASSAR Jelang perayaan Natal dan tahun baru harga beberapa bahan pokok dan juga tiket diprediksi akan meningkat. Kebutuhan masyarakat dan pasokan distribusi di lapangan kadang tidak sebanding. Akibatnya harga melonjak tinggi.
Olehnya itu, untuk menstabilkan kondisi pasar agar tidak terjadi inflasi diadakan high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jum’at (15/11/2019).
Rapat yang dihadiri oleh Pj Wali Kota Makassar, seluruh kepala daerah se Sulsel, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, Satgas pangan, tokoh agama, pelaku usaha, asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya ini membahas bagaimana sinergitas semua pihak dalam pengawasan ketersediaan distribusi barang juga permainan harga yang biasa dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dalam sambutannya memaparkan kondisi yang terjadi di Sulsel dan juga bagaimana cara menekan inflasi.
“Inflasi di Sulawesi Selatan saat ini hingga Oktober 2019 tercatat 3,36% dan berada pada rentang sasaran target inflasi 3,5±1%. Tekanan akhir tahun diprediksi akan meningkat sesuai ritmenya. Olehnya itu, dibutuhkan penguatan produksi dan distribusi, penguatan riset dan teknologi tepat guna, dan penguatan skim pembiayaan produksi pertanian,” papar Nurdin Abdullah.
Rapat koordinasi yang diharapkan dapat menumbuhkan sinergitas dan komitmen bersama dalam menjaga inflasi dalam level rendah dan stabil ini akan diterapkan pula oleh Pemerintah Kota Makassar.
“Syarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan, dan berkeadilan ini tentunya akan sejalan dengan inflasi daerah. Saya kira kita harus komitmen akan hal itu agar tidak ada lagi persoalan kekurangan stok sementara harga tinggi,” ungkap Pj Wali Kota Makassar.
Berbicara mengenai inflasi diakui perlu pembahasan lanjutan dan juga pengawasan berkala di lapangan. Jika ditemukan ada yang bermain harus segera ditindaki agar memberi efek jera di kemudian hari. (*bas)