Penyegelan SD Inpres Pajjaiang, Kadis Pendidakan Makassar: Secepatnya Akan Direlokasi

Penyegelan SD Inpres Pajjaiang, Kadis Pendidakan Makassar: Secepatnya Akan Direlokasi
Penyegelan SD Inpres Pajjaiang, Kadis Pendidakan Makassar: Secepatnya Akan Direlokasi

BERITAiNEWS MAKASSAR — Polemik Sekolah Dasar (SD) Inpres Pajjaiang, Dinas Pendidikan Kota Makassar berencana seluruh siswa secepat nya akan direlokasi pekan depan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, mengatakan kondisi tersebut membuat kekhawatiran yang cukup tinggi terkait nasib para peserta didik di sekolah itu.

Bacaan Lainnya

Terlebih, ada 3 sekolah di dalam kompleks SD Negeri Pajjaiang yang terdiri dari 1.000-an siswa. Sekolah itu adalah SD Negeri Inpres Pajjaiang yaitu SD Inpres Pajjaiang, SD Negeri Pajjaiang, SD Inpres Sudiang.

“Saya tidak pikir lahan, tapi bagaimana siswa tetap belajar. Relokasi adalah solusi. Tidak ada hubungannya dengan hukum, justru Kita melanggar kalau anak-anak tidak sekolah,” kata Muhyiddin, Selasa, 30 Juli 2024.

Katanya, relokasi siswa akan dilakukan secepatnya, meski sebelumnya Ia sempat memprediksi siswa akan mulai melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka pada Senin pekan ini.

“Kita akan relokasi secepatnya, saat ini masih ada sedikit kendala,” ujarnya.

Ia menekankan, pihaknya tidak ingin proses kegiatan belajar-mengajar siswa terganggu akibat sengketa lahan.

“Relokasi mudah-mudahan minggu ini selesai karena kebetulan Saya di Jakarta, sekaligus Saya laporkan juga di kementerian terkait hal ini,” tandas Muhyiddin.

Sementara Kepala Sekolah SD Inpres Sudiang, Intan menuturkan siswa SD Negeri Inpres Pajjaiang di Kota Makassar, yang mengalami penyegelan oleh ahli waris lahan sekolah, hingga saat ini masih melangsungkan kegiatan belajar-mengajar dengan cara daring.

Rencana relokasi ke SMP 16 pun belum bisa dilakukan sebab masih dalam tahap persiapan.

Untuk diketahui polemik penyegelan SD Inpres Pajjaiang sudah terjadi kali kedua. Pertama pada Januari 2024 lalu, dan kali keduanya kembali dilakukan oleh pihak yang mengaku ahli waris atas lahan tersebut pada Juli 2024 ini.

Hal ini imbas berimbas panjang pada kegiatan belajar mengajar yang tidak normal. Siswa harus disekolahkan dari rumah, sebab akses masuk ke sekolah tertutup dan karena pagar sekolah disegel dengan gembok.(**)

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *