BERITA iNEWS, JAKARTA — Baru-baru ini, jagad media sosial Indonesia ramai membicarakan masalah ujian praktik SIM sepeda motor dengan yang dilakukan di negara lain.
Video yang dibagikan oleh akun twitter @txtdrbekasi tersebut memperlihatkan dua cuplikan visual simulasi ujian praktik SIM motor dari Indonesia dan Taiwan.
Warganet yang melihat, adu komentar dan pendapat soal perbandingan praktik ujian SIM di Indonesia dan Taiwan.
Beberapa ada yang menanyakan alasan trek uji dibuat pola angka 8, tidak sedikit juga yang memberi masukan soal ujian praktik SIM motor di Indonesia yang dianggap sulit selama ini.
Kasibinyan Subdit SIM Dit Regident Korlantas Polri Faisal Andri menanggapi hal tersebut.“Materi uji praktik untuk pengendara sepeda motor itu meliputi uji pengereman, keseimbangan, kemudian uji slalom atau zig-zag, kemudian uji membentuk angka 8, kemudian uji reaksi rem menghindar, dan uji berbalik arah,” jelas Faisal (14/12/21).
Faisal menyebut alasan desain trek ujian praktik SIM motor didesain sedemikian rupa yang sudah sesuai untuk mengukur kemampuan kompetensi seseorang mengendarai sepeda motor agar layak mendapatkan SIM C.“Intinya bahwa ujian-ujian itu memang ujian yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Nah kalau dibilang susah, buktinya banyak yang bisa juga gitu dan peraturannya memang seperti itu, sudah ada ukuran-ukuran tertentu yang memang dilakukan untuk tes kompetensi seseorang untuk mendapatkan SIM motor,” tukasnya.
Kendati begitu, Faisal menuturkan pihaknya tidak menutup masukan dari masyarakat soal ujian praktik SIM C ini.
Misalnya, ada masukan tertentu dari masyarakat, Faisal berkata saran tersebut harus dituangkan dalam bentuk peraturan tertulis terlebih dahulu sebelum dapat diterapkan.“Kita ‘kan selalu menerima saran. Cuma kembali lagi, saran itu kita tampung untuk kita jadikan masukan pada saat pembahasan peraturan kepolisian ke depannya. Ya kita sangat-sangat terbuka,” tutur Faisal.
Namun terkait dengan apakah masukan masyarakat bisa mengubah materi ujian praktik SIM C, Faisal tak menginformasikannya.(*)