BERITA, iNEWS, Jakarta – Kompetisi untuk kategori Urban Concept dimulai pada Jumat di acara Shell Ecomarathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 dengan 25 tim yang telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi.
Tim peserta berlaga ke sirkuit usai hujan dan telah lolos proses inspeksi teknis ketat. Tim-tim tersebut telah lolos dari total 29 tim yang mendaftar di kategori Urban Concept.
Kategori Urban Concept ini merupakan kategori kendaraan yang paling mendekati dengan mobil penumpang secara visual dengan menggunakan empat roda dan didesain dengan spesifikasi layak jalan. Tim-tim yang mengikuti kategori ini ditantang untuk mengupayakan optimalisasi energi pada mobil yang juga memenuhi kebutuhan manusia, seperti kenyamanan pengemudi. Setelah itu, peserta akan menggunakan salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, sel bahan bakar hidrogen, dan pembakaran internal atau internal combustion (bensin, etanol, dan/atau diesel).
M. Dilan Linoval sebagai Tim Manajer Apatte62 Brawijaya Team 1 dari Universitas Brawijaya Malang, Indonesia yang bertanding di kategori Urban Concept dengan menggunakan sumber energi baterai elektrik mengatakan, “Kami melakukan riset selama berbulan-bulan untuk membuat mobil hemat energi yang lebih ringan dibandingkan tahun lalu karena mobil dengan bobot yang lebih ringan biasanya memakan energi yang lebih rendah. Kami berhasil melakukan beberapa perubahan dengan mengganti bodi mobil dengan bahan serat karbon serta sasis alumunium berongga.”
Tim ini telah lolos inspeksi teknis.
Tim lain yang juga akan berkompetisi di trek pada kategori Urban Concept adalah Conception UC dari Universitas Jilin di Changchun, Cina yang bertanding di subkategori internal combustion engine.
Zhengxiao Yang, Tim Manajer menyampaikan, “Kami berharap dengan mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 turut membantu meningkatkan popularitas kendaraan energi baru untuk mengurangi masalah lingkungan global.
‘Oleh karena itu, kami merancang kendaraan Urban Concept dengan bahan bakar internal combustion engine (gasoline). Kami menggunakan pemodelan matematis, analisis computational fluid dynamics (CFD), struktur ringan serta teknologi lainnya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.”
Diadakan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Lombok, dari 4 hingga 9 Juli, kompetisi tahunan ini kembali hadir di sirkuit sebagai ajang regional di tahun ini yang juga diselenggarakan untuk pertama kalinya sejak pandemi sehingga memungkinkan tim bersaing dengan lebih banyak peserta.
Lebih dari 70 tim peserta telah mendaftar untuk berpartisipasi di kategori kendaraan Prototype dan Urban Concept tahun ini, yang mana total 66 tim telah lolos inspeksi teknis yang telah dilakukan pada hari Jumat untuk kemudian berlanjut ke lintasan.
World Championship
Tim mahasiswa yang berpartisipasi dalam kategori Urban Concept juga akan memiliki kesempatan lolos untuk bertanding di Shell Eco-marathon World Championship.
Diperkenalkan pada program Shell Eco-marathon di tahun 2016, World Championship menantang tim-tim Urban Concept terbaik untuk menggabungkan efisiensi mobil mereka dengan beradu kecepatan untuk melihat siapa yang dapat mencapai garis finis dengan jumlah energi paling sedikit.
Juara pertama, kedua, dan ketiga dari setiap kategori energi – baterai elektrik, hydrogen fuel cell, atau internal combustion engine – di kompetisi Urban Concept akan lolos ke Shell Eco-marathon Regional Championship yang akan diadakan hari Minggu, berdasarkan tantangan jarak tempuh yang mereka hasilkan.
Empat tim terbaik di Regional Championship kemudian akan diundang untuk kembali berkompetisi melawan tim-tim yang juga lolos dari Amerika dan Eropa di ajang final global World Championship tahun ini yang akan berlangsung pada tanggal 10-12 Oktober, di Shell Technology Center, di Bangalore, India. (**/BB)