BERITA iNEWS, SULSEL — Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi produktif baru menjadi salah satu misi Pemprov Sulsel dalam hal peningkatan investasi. Beragam potensi peluang investasi yang ada di Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman saat menghadiri Road to Indonesia Investment Day (IID) 2020 South Sulawesi.
Indonesia Investment Day (IID) merupakan salah satu event promosi international dalam rangka mendukung peningkatan investasi daerah di Indonesia. Yang dilaksanakan secara virtual.
Dalam kegiatan ini, turut dihadiri virtual oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia; Gubernur Bank Indonesia; Kepala BKPM Indonesia; Walikota Makassar; Kepala Badan Pembangunan Daerah Sulsel.
“Sulawesi Selatan memiliki potensi pada produk-produk unggulan di sektor perkebunan pertanian, perikanan, dan banyak lagi. Yang paling menonjol adalah di sektor perkebunan yaitu produk unggulan Kopi dan Kakao,” ungkapnya. Selasa, (21/10).
Dua sektor itu, kata dia, memiliki lahan yang luas. Khusus kopi memiliki beragam jenis, diantaranya kopi khas Toraja, kopi Bontocani dan ratusan jenis kopi lainnya. “Yang kita butuhkan adalah jaminan untuk proses, certified farming, sistem kemasan produk, sehingga memiliki nilai tambah, nilai sehat dan higienis,” ujarnya.
Untuk sektor Kakao, terdapat lahan seluas ratusan ribu hektar. Yang dibutuhkan, kata dia, adalah pabrik yang modern sehingga mampu memproduksi industri hilir dan produksi coklat.
Selain itu, ada juga sektor pariwisata. Sulsel memiliki ratusan kepulauan yang tersebar di Sulawesi selatan, seperti: Pulau-pulau di Selayar, dan daerah pesisir yang indah di Tanjung Bira. Ada juga wisata kearifan lokal yang kita miliki di berbagai daerah Seperti; Danau tempe, Toraja, negeri di atas awan, dan banyak lagi
“Dari sektor wisata ini, kita butuh untuk menampakkan sebuah atraksi yang menarik minat wisatawan termasuk pada sistem akomodasi sepeti hotel dengan sistem berstandar dan nyaman bagi wisatawan, dan transportasi di mana kita sudah meletakkan fondasi sistem infrastruktur pada beberapa penerbangan domestik yang mulai beroperasi dan kita juga sudah subsidi tiket ke wilayah potensi investasi termasuk ke bandara Toraja, Bua Luwu, dan Aroeppala,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata orang nomor dua di Sulsel itu, bahwa juga dimiliki berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi investor di Sulawesi Selatan yaitu; layanan terpadu satu pintu, pengiriman tunggal online (OSS), layanan cepat tepat dan transparan, jaminan kepastian dan keamanan bisnis, dan budaya Assauna: gotong royong, kekeluargaan, menolong alam.
“Dalam hal investasi kearifan lokal, kita juga perlu membangun karakter yang bisa maju bersama agar tidak menimbulkan adanya gesekan antara penduduk lokal dan tamu dari mancanegara sehingga bisa mendorong terciptanya kolaborasi yang ke depannya saling membangun dan besar bersama. Maju bersama dan berkolaborasi, bersinergi untuk sebuah kemandirian Sulawesi Selatan yang lebih baik ke depan,” terangnya. (*)