Seminar Agama-Agama ke-38 PGI Sulselbar Hadirkan 108 Peserta Se-Indonesia, Dengan Tema Keadilan dan Perdamaian

Seminar Agama-Agama ke-38 PGI Sulselbar Hadirkan 108 Peserta Se-Indonesia, Dengan Tema Keadilan dan Perdamaian
Seminar Agama-Agama ke-38 PGI Sulselbar Hadirkan 108 Peserta Se-Indonesia, Dengan Tema Keadilan dan Perdamaian

BERITA iNEWS MAKASSAR — Untuk merawat dan mengedukasi keadilan serta perdamaian di tengah masyarakat majemuk demi pemajuan HAM dan demokrasi di indonesia, Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Sulselbar melaksanakan seminar Agama-agama ke 38 di Gedung GPIB IMMANUEL Makassar jalan Balaikota Senin, 15 Januari 2024.

Kegiatan seminar ke 38 PGI selama tiga hari mulai dari tgl.15-17 dibuka Staf Ahli Gubernur Sulsel bidang ekonomi Since Erna Palamba.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Eksekutif PGI Pusat Pdt.Jimmy Sormin mengatakan, Seminar Agama-Agama kali ini dengan tema-tema yang berbeda dalam setiap tahunnya. Seminar ke-38 kali ini kita mengangkat tema tentang merawat dan mengadvokasi keadilan serta perdamaian demi kemajuan HAM dan demokrasi di Indonesia. Dalam kaitan ini kami stressing pada isu kali ini bagaimana negara masyarakat sipil dan elemen-elemen lain betul-betul concern terhadap proses-proses pemajuan HAM dan demokrasi ini.

“Mulai dari penciptaan perdamaian dan keadilan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk tokoh-tokoh yang kita hadirkan saat ini adalah mereka-mereka yang memang bersentuhan langsung dengan HAM dan demokrasi, baik itu dari pemerintah dari Komnas HAM dari tokoh-tokoh agama aktivitas HAM demokrasi dan juga akademisi yang akan mengisi selama 3 hari ini.

“Kami akan stressing isu-isu tertentu, tentunya akan ada topik-topik tertentu dalam kaitannya dengan tema besar itu sendiri, dan mengapa Makassar, Karena kami tahu Makassar adalah salah satu wilayah yang menggambarkan keberagaman sekaligus juga kemajuan di dalam toleransi satu sama lainnya.

“kita lihat dari suku-suku yang ada di sini kita lihat juga dari ras yang ada tumbuh di tempat ini walaupun ada banyak kejadian dengan masalah-masalah terkait diskriminasi mungkin di masa lalu dengan proses-proses teroristasi ada pengeboman dan lainnya.

Di tempat ini kata Jimmy Sormin,”saya melihat bahwa Makassar adalah salah satu model yang harus menjadi contoh bagi tempat-tempat lain. belajar dari masalah-masalah di masa lalu ada perkembangan-perkembangan dalam hidup keberagaman itu sendiri, dan juga mengupayakan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

“Ini terlihat dari banyaknya pembangunan di Kota Makassar sendiri dan bagaimana pemerintah juga mengupayakan pengelolaan keberagaman.

“Saya berharap dari kegiatan ini baik yang tamu-tamu secara nasional maupun juga tamu-tamu atau peserta dari Makassar akan banyak menceritakan dan menularkan apa yang didapatkan dalam kegiatan ini sekaligus juga bersama-sama membangun jaringan di makassar atau Sulsel dan juga nasional.

Para peserta ini sebagai alumni yang nanti bekerja sama untuk mengurus utamakan isu-isu demokrasi dan HAM dimana kita masih berhadapan dengan krisis krisis demokrasi dan HAM di negeri ini. (bas)

 

e catalog beritainews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *