BERITA iNEWS, MAKASSAR Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, kembali mengingatkan pentingnya sertifikasi halal. Pemprov Sulsel bahkan menyiapkan program sertifikasi halal gratis di tahun ini.
“Jangan melihat dari segi kelompok, tapi harus dilihat dari sisi kenyamanan untuk semua. Banyak hotel di Makassar yang sudah tersertifikasi halal, justru pemiliknya bukan dari muslim,” kata Andi Sudirman, usai membuka Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dalam Rangka Penguatan Halal Value Chain, di Baruga Phinisi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rabu (12/2).
Dari segi potensi, Andi Sudirman mengungkap angka USD 3,2 triliun untuk industri halal dunia. Karena itu, dalam berbagai kesempatan ia kerap mengingatkan pentingnya sertifikasi halal.
Sementara Kepala Kantor BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, menyampaikan, nilai konsumsi masyarakat muslim USD 2,2 triliun. Sama halnya dengan aset syariah sebesar USD 2,5 triliun, dan volume industri halal dunia USD 3,2 triliun.
“Potensi pertumbuhan ekonomi syariah global tersebut memicu seluruh Negara didunia memanfaatkan peluang tersebut. Mendorong pertumbuhan ekonomi dunia menjadi strategi beberapa Negara, yang bukan merupakan mayoritas penduduk muslim,” jelasnya.
Ia memaparkan, Indonesia memiliki peran besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global. Bank Indonesia terus mendorong Indonesia menjadi pusat keuangan dan ekonomi syariah di dunia.
Masih dalam kesempatan yang sama, Prof Arifudin Ahmad selaku Ketua Komisi Fatwa MUI Sulsel, mendorong hadirnya Perda halal di Sulsel, merujuk kepada UUD No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.
“Kami akan mendorong Perda halal di Sulsel,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para juru sembelih halal Provinsi Sulsel, yang telah dilantik pada kesempatan tersebut. Standar halal sekarang sudah meluas, bahkan menyentuh Rumah Potong Hewan (RPH) Makassar. (*)