BERITAiNEWS MAKASSAR — Sebuah kejadian mengerikan terjadi di sebuah rumah di Jalan Kandea 2 lorong 116 Rt.3 Rw.4 Kelurahan Bontoala Tua Kecamatan Bontoala kota Makassar. Seorang pria bernama HK, setelah membunuh istrinya, memutuskan untuk menguburkan jasadnya di dalam rumah mereka sendiri. Kejadian ini, menggegerkan warga sekitar dan menjadi berita utama di Media lokal dan Nasional.
Ketika polisi Polretabes Makassar menerima laporan dari perempuan kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Rian Ryacudu tentang penganian. Kapolda juga mengungkapkan perempuan itu melaporkan bahwa Ibunya selama ini tidak pergi dengan seseorang tetapi di bunuh oleh bapaknya sendiri HK.
Polisi segera mendatangi rumah Hendrik untuk melakukan olah TKP untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Olah TKP Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian turun langsung di dampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Muh.Ngajib Minggu, 14 April 2024.
Namun, apa yang mereka temukan di dalam rumah itu jauh lebih mengerikan daripada yang mereka bayangkan. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, polisi menemukan jasad korban Inisial J yang sudah jadi tulang belulang terkubur di dalam rumah mereka sendiri selama 6 tahun. Kejadian ini menggegerkan seluruh warga dan meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
HK, suami korban, segera menjadi tersangka utama dalam kasus ini. Polisi telah menangkapnya dan membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi. Hendrik terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atas perbuatannya. Dia dengan dingin mengakui bahwa dia telah membunuh istrinya dan menguburkan jasadnya di dalam rumah mereka.
Motif di balik pembunuhan ini masih belum jelas. Beberapa tetangga menggambarkan pasangan ini sebagai pasangan yang sering bertengkar dan memiliki masalah dalam pernikahan mereka. Namun, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa Hendrik akan melakukan tindakan sekejam ini.
Ketika berita tentang kejadian ini menyebar, warga sekitar merasa terkejut dan takut. Mereka tidak bisa mempercayai bahwa seseorang yang mereka kenal bisa melakukan kejahatan sekejam ini. Kejadian ini juga mengingatkan mereka akan pentingnya tetap waspada terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga.
Kasus ini segera menjadi sorotan media nasional. Berbagai media melaporkan dengan detail tentang kejadian ini dan mencoba untuk mengungkap motif di balik pembunuhan ini. Wawancara dengan tetangga dan teman-teman pasangan ini dilakukan untuk mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan mereka sebelum tragedi ini terjadi.
Sementara itu, keluarga korban berduka atas kehilangan yang mereka alami. Mereka tidak bisa memahami bagaimana Hendrik bisa melakukan tindakan sekejam ini terhadap anggota keluarga mereka sendiri. Mereka berharap bahwa keadilan akan segera ditegakkan dan Hendrik akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak aparat kepolisian Polrestabes Makassar. (Fjn)