BERITA iNEWS, TORAJA Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mendorong Pemerintah Kabupaten Tana Toraja untuk memaksimalkan bandara Buntu Kunik.
Uji coba runaway atau landasan pacu Bandara Buntu Kunik telah dilaksanakan, 12 Agustus 2020. Pendaratan perdana pesawat Kalibrasi Hakwer 900 XP milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI pun berlangsung mulus.
Sebagai informasi, Bandara Buntu Kunik merupakan salah satu proyek yang masuk dalam RPJMN 20192024. Proyek bandara tersebut dilakukan secara multi years dibangun diatas tanah seluas 141 hektare. Bandara ini memiliki luas bangunan terminal 1000 m² dengan kapasitas 150 orang. Taxiway 124,5 m x 15 m dan panjang apron 94,5 m x 67 m.
30 Agustus 2020, mengenakan kemeja batik, Wakil Gubernur Sulsel meninjau progres pembangunan bandara Buntu Kunik di Kecamatan Mengkendek, kabupaten Tana Toraja.
Rencananya, proyek yang menggunakan anggaran dari APBN ini tak lama lagi bandara ini bakal diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman pun mengaku takjub dengan keindahan pada bandara Buntu Kunik. Dengan bandara berciri khas Toraja. Terdapat tongkonan tepat didepan bandara. Sebagian bandara ini, bercorak batik dengan nuansa warna coklat dan putih. Dengan pemandangan bukit disekitar bandara.
“Kunjungan kali ini untuk melihat tahap progres pembangunan, sebelum diresmikan oleh Bapak Presiden. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, memberikan apresiasi kepada bapak Presiden dalam pembangunan bandara ini,” ujar Andi Sudirman.
Pemerintah, kata dia, wajib hadir untuk memastikan bahwa penerbangan di bandara baru ini difungsikan lebih maksimal, terutama untuk menopang sektor wisata.
Pemprov Sulsel, kata dia, “telah mensupport dalam pembangunan bandara ini melalui bantuan keuangan untuk pembangunan, pembukaan dan pengaspalan jalan akses bandara Buntu Kunik dari APBD Tahun Anggaran 2019 dan APBD Tahun Anggaran 2020,” tuturnya.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman menyarankan agar, Pemkab Tana Toraja menghadirkan subsidi tiket khusus untuk wisatawan.
Dengan adanya subsidi itu, maka akan meningkatkan wisatawan mancanegara maupun domestik yang ke Toraja.
Setelah adanya infrastruktur bandara serta akses jalan, Andi Sudirman mendorong, “agar Pemerintah menjamin tersedianya alokasi anggaran subsidi tiket penerbangan. Kita minta Pemda memberi subsidi dengan bekerja sama Pemprov dan Pemerintah pusat,” ungkapnya.
“Sehingga airlines atau maskapai yang beri pelayanan transportasi udara, akan selalu ada,” pintanya.
Orang nomor dua di Sulsel ini pun menyampaikan, “Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi untuk sinergitas dalam membangun infrastruktur sarana maupun prasarana untuk menonjolkan wisata kearifan lokal, budaya dan panorama alam,” jelasnya.
Jika meningkatnya wisatawan, maka akan menjadikan lokasi destinasi pariwisata semakin menggeliat. Serta memberikan efek peningkatan perekonomian bagi masyarakat di Toraja dan sekitarnya.
Selain itu, Wagub Sulsel berharap, runway atau Landasan pacu Bandara Buntu Kunik bisa diperpanjang hingga 3200 meter.
“Kita butuh ekspansi dari 1900, menjadi runway 3200 meter. Dan Pemerintah Pusat membantu akses direct flight domestik maupun internasional, tanpa transit ke Makassar. Jadi bisa mempersingkat (penerbangan),” pungkasnya.
Apalagi saat ini, Pemerintah Pusat tengah merancang program dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Yang diharapkan subsidi penerbangan ini bisa dilakukan sebagai upaya PEN.
Diketahui, Bandara Buntu Kunik Toraja sudah dapat melayani pesawat jenis ATR72 pada bulan Agustus 2020 ini. (*Cd)