BERITA iNEWS, GOWA Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman apresiasi Gerakan Sejuta Masker (GSM) Kabupaten Gowa.
Hal itu diungkapkan saat menghadiri launching Gerakan Sejuta Masker di Gedung Haji Bate Sungguminasa, Rabu (8/7/2020).
Wagub sulsel, Andi Sudirman Sulaiman turut memberikan apresiasi kepada Bupati Gowa beserta jajarannya atas Gerakan Sejuta Masker yang diresmikan Pemkab Gowa.
“Luar biasa, Bupati Gowa sangatsangat aktif dan agresivitasnya tinggi,” akunya.
Peraturan daerah terkait wajib penggunaan masker, kata dia, dibutuhkan. Namun tidak memberatkan masyarakat, misalnya dengan kurungan penjara. “Masyarakat sudah susah (tidak bisa beli masker), jangan ditambah susah lagi,” katanya.
Dihadapan Mendagri, Ia pun melaporkan, jika aparat TNIPolri aktif turun patroli masker di lapangan.
“Kemarin saya ke Pasar Terong. TNIPolri rutin di pospos patroli masyarakat yang tidak pakai masker dihentikan. Terima kasih TNIPolri,” ujarnya.
Saat ini, kata Andi Sudirman, dibutuhkan strong leadership (kepemimpinan yang kuat) dalam menangani kondisi pandemi covid19.
Ia pun mengaku, bahwa Sulsel tengah massif testing dalam rapid tes dan swab tes. Bahkan Sulsel tertinggi nasional dalam melakukan tes swab hampir mencapai 50 persen atau 50an Ribu dari kurang lebih 80100ribuan dipersyaratkan menurut pakar epidemilogi.
“Lebih baik ketahuan, supaya bisa ditangani. Kita kalo mau liat banyak angka ya aktif agresif test karena banyak OTG. Sekiranya ada positif kemudian dikarantina, kita contact tracking dan tracing selama dua pekan terakhir untuk kemudian isolasi. Kita juga berharap Pak Menteri bisa membantu kerjasama telkomsel dan indosat untuk melacak hp ODP yang pernah dekat dengan pemilik hp positif. Cara ini biasa dilakukan Polri dalam melacak kasus Bom teroris dan kasus tabrak lari dll”. ungkapnya.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyampaikan, bahwa gerakan sejuta masker ini digagas oleh Mendagri.
“Lalu menjadi tantangan bagi kami tindaklanjuti di Kabupaten Gowa. Terima kasih kepada bapak Menteri yang menunjuk sebagai Kabupaten pertama yang melaksanakan launchingnya. Kabupaten Gowa akan menjadi contoh kedisiplinan masyarakat untuk pakai masker,” bebernya.
Hal ini dilakukan, guna mencegah penularan Covid19. Ia pun melaporkan, bahwa Pemkab Gowa telah menyerahkan Ranperda wajib masker untuk masyarakat ke DPRD Gowa.
Mendagri, Tito Karnavian mengaku, gerakan sejuta masker ini sudah menjadi idenya yang lama. Namun baru pertama kali diikuti oleh Kabupaten Gowa.
Menurutnya, ada tiga metode penularan Covid19 yakni percikan lendir (droplet), kontak fisik langsung atau melalui objek, aerosol (penyebaran udara).
“Sehingga salah satu metode pencegahan dengan penggunaan masker. droplet kita tertahan oleh masker,” tuturnya.
Ia pun mengaku, bahwa sosialisasi penggunaan masker sudah lumayan. “Untuk apa (tujuan) pakai masker belum sampai ke bawah. Yang dibutuhkan aksinya, tidak semua masyarakat bisa beli masker. Sehingga perlu intervensi pemerintah untuk menggalakkan bagi masker. Introspeksi kebijakan publik, harus bagi masker. Jangan cuma bilang pakai masker, tapi tidak ada yang bagikan,” imbuhnya.
Ia pun berharap, dengan gerakan sejuta masker ini bisa membuat masyarakat membuat masker dan hand sanitizer yang menjadi bagian hidup setiap orang ditengah pandemi covid19.
Gerakan Sejuta Masker itu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian didampingi Wagub Sulsel dan Bupati Gowa.
Dirangkaikan dengan peresmian lapangan Syekh Yusuf Kabupaten Gowa oleh Mendagri, Wagub Sulsel dan Bupati Gowa.
Museum Rekor Dunia Indonesia pun memberikan penghargaan kepada Kabupaten Gowa “Pembagian Masker Terbanyak pada Tingkat Kabupaten”. Serta kepada Mendagri yang menggagas Gerakan Sejuta Masker ini. (*)