Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERSKasus corona di DKI Jakarta kembali bertambah. Per Sabtu (15/1) saja, ditemukan sebanyak 720 tambahan kasus corona harian, dengan 0 kasus kematian.Penambahan kasus hari ini bertambah jika dibandingkan Jumat (14/1) kemarin, yang berjumlah 554 kasus. Secara kumulatif, kasus positif di Jakarta semenjak kasus pertama ditemukan hingga saat ini mencapai 870.363 kasus.Penambahan 720 kasus baru dalam 24 jam terakhir ini menjadi yang tertinggi, setelah terakhir menembus 700 kasus pada 25 Agustus 2021 yang saat itu bertambah 789 orang positif dalam sehari.Dalam beberapa waktu terakhir, rata-rata kasus harian terus menanjak di tengah penyebaran varian Omicron. Padahal, sebelumnya kasus sempat melandai periode akhir tahun, bahkan di bawah 100 kasus per hari.Sementara total kematian adalah 13.591 orang; total pasien sembuh 853.003 orang; yang dirawat di rumah sakit 758 orang; isolasi mandiri 3.011 orang. Secara keseluruhan, masih ada 3.769 kasus aktif di Jakarta.Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam acara Kick Off Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di SDN Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Selasa (14/12). Foto: Haya Syahira/kumparanAda 725 Kasus Omicron, 95% Tanpa GejalaDinas Kesehatan DKI mengungkapkan ada 725 kasus positif COVID-19 varian Omicron di Jakarta hingga Sabtu (15/1) pagi ini. Dari jumlah tersebut, 75 persen atau 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, dan sisanya 180 orang adalah transmisi lokal.Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, menyebut hampir sebagian besar pasien corona Omicron tidak memiliki gejala, atau hanya bergejala ringan.”Alhamdulillah sebagian besar, hampir 95% itu tanpa gejala, yang lainnya gejala ringan. Dan sampai dengan sekarang tidak ada yang terlaporkan sampai dengan berat maupun sampai wafat untuk kasus omicron,” kata Widyastuti dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya, Sabtu (15/1).BOR RS Kini Capai 12%Seiring meningkatnya kasus corona, menyebabkan kapasitas keterisian tempat tidur (BOR) di Jakarta juga meningkat. Widyastuti mengatakan, keterisian tempat tidur di Jakarta mencapai 12 persen.“Kapasitas tempat tidur saat ini 5.000-6.000, tingkat keterisian sekitar 12%,” kata Widyastuti.Dengan naiknya tingkat keterisian tempat tidur, Widyastuti mengatakan Jakarta harus waspada ketika nantinya terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti saat varian Delta.Atas dasar itu, dia memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Jakarta termasuk tempat tidur di Jakarta siap untuk merawat pasien COVID-19.Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Foto: YouTube/ Direktorat Kesehatan Lingkungan KemenkesTransmisi Lokal Omicron di DKI Jadi KlasterMenkes Budi Gunadi menyoroti banyaknya kasus Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari total 572 kasus Omicron yang telah terdeteksi di Indonesia, sebagian besar kasus berada di DKI Jakarta. Bahkan, transmisi lokal sudah terjadi.“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya,” ucap Budi, dikutip dari keterangan Kemenko Marves, Sabtu (15/1).Maka dari itu, Budi meminta pemerintah daerah agar bisa memperketat mobilitas penduduk demi mencegah varian Omicron menyebar lebih luas.”Perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” jelas Budi.